Wednesday, April 25, 2012

Mount Sumbing

Gunung Sumbing adalah gunung  bertipe strato (kerucut) berketinggian 3360 mdpl berdasarkan peta bakosurtanal terbitan tahun 2000. Gunung yang berhadapan dengan Gunung Sundoro ini merupakan gunung tertinggi kedua di Provinsi Jawa Tengah. Terbagi dalam wilayah Kabupaten Wonosobo, Magelang, dan Tumanggung.

Pada artikel kali ini akan dibahas sedikit mengenai Gunung Sumbing dan jalur pendakiannya melalui Dusun Garung, Desa Butuh, Kecamatan Kalijajar, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah.

Gambaran Umum
Gunung Sumbing adalah gunung bertipe strato (kerucut) berketinggian 3360 mdpl berdasarkan peta bakosurtanal terbitan tahun 2000. Gunung yang berhadapan dengan Gunung Sundoro ini merupakan gunung tertinggi kedua di Provinsi Jawa Tengah. Terbagi dalam wilayah Kabupaten Wonosobo, Magelang, dan Tumanggung.
Akses dari Kota Terakhir
Pendakian Gunung Sumbing melalui Dusun Garung dapat dicapai dari dua kota, yaitu Wonosobo dan Magelang. Dari Wonosobo bisa menggunakan bus menuju Magelang dan turun di pertigaan Dusun Garung yang ditandai dengan adanya sebuah gapura. Demikian juga jika dari Magelang, bisa menggunakan bus yang menuju Wonosobo dan turun di tempat yang sama. Kordinat gapura pertigaan Dusun Garung ini adalah 110o01?03’’E, 07o20’49’’S.
Di dekat pertigaan Dusun Garung ini terdapat sebuah pasar rakyat yang bernama Pasar Reco. Pasar beroperasi setiap pagi. Di pasar kecil ini pendaki bisa memenuhi kebutuhan logistik seperti beras, ikan, sayur, dan buah.
Perizinan
Perizinan dapat dilakukan di Base Camp Garung yang berjarak kurang lebih 500 m dari pertigaan Dusun Garung. Base camp ini dikelola oleh aparat desa setempat dan STICKPALA (organisasi pecinta alam karang taruna setempat). Biaya perizinan adalah Rp 3.500,00 per orang. Di base camp ini para pendaki bisa bermalam dan berisitirahat. Nomor telepon yang bisa dihubungi di base camp ini adalah 085868611446.
Jalur Pendakian Baru Dusun Garung
  • Base Camp  Pos 1
Base Camp Dusun Garung
Kordinat Base Camp Garung adalah 110o01?43’’E, 07o21’20’’S. Dari Base Camp menuju Pos 1 kita akan melewati perumahan penduduk dimana dari sini akan bisa kita lihat jalur pendakian lama yang berbeda satu punggungan dengan jalur baru yang kita bahas. Di perumahan penduduk ini kita akan menyusuri jalan berbatu sampai di sebuah jembatan pertemuan dua sungai (pertigaan sungai) dengan kordinat 110o02?08’’E, 07o21’20’’S di kawasan hutan bambu. Dari sini kita akan menyusuri punggungan yang diapit oleh kedua sungai tadi. Jalur mulai menanjak berupa jalan setapak dengan ladang-ladang sayur penduduk di sekitarnya. Batas ladang dan hutan yang berada pada kordinat 110o02?39’’E, 07o21’50’’S akan kita temui menjelang menyeberangi sungai di sebelah timur jalur. Sungai ini sepertinya kering di musim kemarau, tetapi menyimpan cukup air di cerukan-cerukannya di kala musim hujan. Beberapa meter dari sungai ini barulah kita temui Pos 1.
  • Pos 1  Pos 2

Pos 1 Jalur Baru Garung
Kordinat Pos 1 adalah 110o02?55’’E, 07o21’53’’S. Pos ini disebut juga Pos 1 Kedung. Di pos ini terdapat bangunan shelter yang kondisinya sudah terlihat rapuh tapi cukup digunakan oleh kurang lebih lima pendaki untuk bermalam. Jalur menuju Pos 2 masih tetap menanjak dengan hutan yang bisa dibilang cukup lebat. Di beberapa titik ditemui beberapa tempat datar yang bisa digunakan untuk mendirikan tenda.
  • Pos 2 ? Pestan

Pos 2 Jalur Baru Garung
Kordinat Pos 2 adalah 110o03?18’’E, 07o22’12’’S. Pos ini dikenal juga dengan nama Pos 2 Gatakan. Di Pos 2 juga terdapat sebuah bangunan shelter dan beberapa tempat datar di sekitarnya. Jalur ini masih berupa hutan dan menanjak. Akan ditemui juga sebuah in memoriam seorang pendaki di jalur ini. Menjelang Pestan, pepohonan mulai jarang dan medan yang dilalui didominasi oleh padang rumput.
  • Pestan ? Watu Kotak

Pestan
Kordinat Pestan adalah 110o03?40’’E, 07o22’15’’S. Tempat ini merupakan tempat pertemuan jalur lama dan jalur baru dari Dusun Garung. Berupa tempat terbuka dengan padang rumput dan beberapa pohon kecil. Tempat ini rawan akan angin kencang dan badai. Walaupun demikian, tempat ini terdapat banyak tempat datar yang bisa digunakan pendaki untuk mendirikan tenda. Jalur menuju Watu Kotak akan melewati Pasar Watu. Kordinat wilayah Pasar Watu ini kurang lebih adalah 110o03?50’’E, 07o22’21’’S. Di Pasar Watu akan ditemui banyak batu berserakan serta tebing terjal di ujung jalur. Jalur menuju Watu Kotak adalah melipir di sebelah timur tebing terjal tersebut. Di beberapa dinding tebing terdapat cerukan seperti gua yang bisa digunakan untuk berlindung.
  • Watu Kotak – Puncak
Kordinat Watu Kotak adalah 110o04?03’’E, 07o22’32’’S. Watu Kotak adalah tempat dimana terdapat sebuah batu besar seperti kotak. Di tempat ini ada sedikit tempat datar untuk mendirikan tenda. Kurang lebih bisa digunakan oleh tim pendaki yang beranggotakan sampai belasan orang. Menjelang puncak jalur yang dilewati berupa batuan kapur, dikenal dengan nama Tanah Putih. Jalur licin dengan bebatuan yang mudah menggelinding. Selanjutnya puncak yang kita capai adalah Puncak Buntu dengan kordinat 110o04?20’’E, 07o22’45’’S dan ketinggian 3296 mdpl. Kordinat kawah adalah 110o04?27’’E, 07o22’45’’S yang bisa dicapai dengan melipir ke bawah. Sedangkan puncak sejati memiliki kordinat 110o04?16’’E, 07o23’01’’S dengan ketinggian 3360 mdpl di sebelah barat Puncak Buntu.
 topografi

No comments:

Post a Comment